Tahapan Konseling yang Tepat




Dalam melakukan proses konseling dengan klien hendaknya kita memperhatikan hal-hal yang akan mempengaruhi jalannya konseling, karena sebagai calon konselor kita harus dan wajib mengetahui serta menguasai tahap-tahap konselor dalam menjalankan tugasnya. Adapaun 11 tahap dasar tersebut antara lain  :
1. Tahapan Attending, yaitu penerimaan dari konselor terhadap kehadiran atau keberadaan klien yang bisa dilihat dari tingkah laku dan bahasa tubuh yang berupa verbal & nonverbal. Bisa berupa kalimat sapaan, kalimat menanyakan kabar, dll.
2. Tahapan Mendengarkan, pada tahapan ini kita dapat melihat dengan memperhatikan ciri sebagai berikut : a) Adanya Kontak Mata  b) Adanya Umpan balik
3. Tahapan Memberikan Respon,  bertujuan untuk memperjelas permasalahan, ada dua macam bentuk pertanyaan yaitu pertanyaan terbuka dan pertanyaan tertutup.
4. Tahapan Empati,  bisa berupa raut wajah, bahasa tubuh,dan  gaya bicara. pada dasarnya tahapan pertama dan tahapan ini saling berhubungan.
5. Pemusatan, adalah upaya untuk mengarahkan agar pembicaraan terpusat, bisa jadi karena kurang jelas.
6. Klarifikasi, bertujuan untuk menyamakan persepsi dan untuk memperjelas atas pernyataan klien kepada kita.
7. Tahap Membuka Diri, disini tugas kita adalah agar klien benar-benar membuk dirinya atau menceritakan permasalahannya tanpa ada yang perlu ditutupi tetapi dengan catatan kita tidak boleh memaksa klien untuk bercerita apabila si klien sudah menunjukkan gelagat keberatan bercerita terlalu detail.
8. Dukungan, tujuannya adalah untuk mengurangi kecemasan klien, untuk memotivasi klien, dan membuat diri klien merasa lebih berarti.
9. Memberi Dorongan, tujuannya adalah agar klien dapat melanjutkan ceritanya disaat konseli berhenti berbicara entah karena terpotong suatu hal atau apapun itu.
10. Pemechan Masalah,  adapun langkah-langkah pemecahn masalah adalah sebagai berikut :
a) mendefinisikan bentuk masalah,
b) menganalisis masalah yang mencakup pertanyaan apa, mengapa, bagaimana.
c) menentuan tujuan yang mencakup pertanyaan untuk apa, supaya apa, agar apa.
d) memberikan kemungkinan solusi artinya kita meminta klien untuk memikirkan berbagai macam kemungkinan yang terjadi apabila ia mengambil langkah atas solusi yang kita berikan kepada klien.
e) membantu klien untuk mengeksplor permasalahannya dengan cara : memberi waktu, mendengarkan, mendorong dan mengajukan pertanyaan.
 11. Menutup Pembicaraan, pada tahap ini kita menjelaskan kepada klien bahwa waktu konsultasi telah berakhir dan kita berhak menanyakan apakah klien ingin melakukan konseling lanjutan atau sudah cukup sampai disini.

Komentar

Postingan populer dari blog ini

Pengaruh Handphone Bagi Kita